Tampilkan postingan dengan label objek wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label objek wisata. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Agustus 2013

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar

PLUR : Pada kesempatan kali ini saya mau share tentang obyek wisata yang berada di kota makassar yang patut anda kunjungi bila berada ke kota makassar. Jika anda tidak dapat berlama-lama di makassar dan tidak sempat untuk mengunjungi obyek wisata yang keren lainnya seperti, obyek wisata dikabupaten tana toraja, pemandian alam air panas lejja kabupaten soppeng, pantai pasir putih tanjung bira kabupaten bulukumba, dll. Tapi masih banyak tempat-tempat menarik yang dapat anda kunjungi yang berada di kota makassar seperti obyek wisata yang ada dibawah ini;

:: Pantai Losari ::

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai. Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/souvenir khas Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung Kota Makasar, yaitu di Jalan Penghibur sebelah barat Kota Makassar.

:: Fort Rotterdam ::

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Fort Rotterdam ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Benteng Ujung Pandang. Di dalamnya terdapat rumah panggung khas Gowa di mana Raja dan keluarganya tinggal. Pada saat Belanda menguasai are Banda dan Maluku, mereka mutuskan untuk manaklukkan Kerajaan Gowa agar armada dagang VOC dapat masuk dan merapat dengan mudah di Sulawesi. Dalam usahanya menaklukkan Gowa, Belanda menyewa pasukan dari Maluku. Selama setahun lebih Benteng digempur, akhirnya Belanda berhasil masuk serta menghancurkan rumah Raja dan seisi Benteng. Pihak Belanda memaksa sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667, dimana salah satu pasal dalam perjanjian tersebut mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan Benteng kepada Belanda.

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Setelah Benteng diserahkan kepada Belanda, Benteng kembali dibangun dan ditata sesuai dengan arsitektur Belanda kemudian namanya diubah menjadi Ford Rotterdam. Benteng ini kemudian digunakan sebagai pusat pemerintahan   dan penampungan rempah-rempah di Wilayah Indonesia Timur. Pada masa penjajahan Jepang, Benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian TNI dijadikan sebagai pusat komando. Dan sekarang Benteng ini menjadi pusat kebudayaan dan seni.

Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang salah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu, terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.

:: Benteng Somba Opu ::

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

:: Pulau Samalona ::

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.

:: Pulau Khayangan ::

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Indahnya menyaksikan gemerlap Kota Makassar malam hari dari Pulau Kayangan. Pulau ini memiliki fasilitas yang memadai. Hotel, restoran, hiburan, arena bermain membuat liburan di pulau ini terasa menyenangkan. Pulau Kayangan merupakan pulau terdekat dari daratan Kota Makassar. Jaraknya hanya 2 mil (sekitar 3 kilometer) dari pesisir Pantai Makassar.

Ini adalah sebuah pulau kecil yang luasnya hanya sekitar 1 hektar. Pesisir sebelah barat pulau menghadap ke laut lepas Selat Makassar. Sementara pesisir timur menghadap Kota Makassar, tepatnya berhadapan dengan Pelabuhan Makassar. Tidak ada penduduk di pulau ini. Dua pemandangan yang kontras hadir. Jika berada di pesisir timur, biru laut ditingkahi kerimbunan pulau-pulau kecil, dan sunset sore hari menjadi panorama menakjubkan. Sementara jika berada di pesisir timur, terlihat kesibukan Pelabuhan Makassar dengan kapal-kapal besar. Pada malam hari, gemerlap lampu menjadi pemandangan mempesona.

Obyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar
Wisatawan bukan hanya dapat bercengkrama di pasir putih, melainkan dapat juga berenang di laut. Memancing dan berolahraga air seperti jetski atau snorkeling menjadi keasyikan di sisi lain dari pulau ini. Pulau ini juga memiliki sejumlah aquarium yang berisi aneka ragam ikan laut hias. Pulau Kayangan cukup sempurna disebut sebagai pulau wisata. Penginapan (cottage) di sana dikelola oleh manajemen hotel berbintang empat di Makassar. Karenanya memiliki fasilitas berkelas hotel. Lengkap dengan restoran, panggung hiburan, meeting room, dan fasilitas olehraga.

Pulau Kayangan dapat diakses dengan mudah dengan perahu motor reguler (roro). Dermaga ke Pulau Kayangan terletak di Jl Ujungpandang, tepatnya di depan Benteng Rotterdam. Perjalanan ke pulau ini hanya memakan waktu 15 menit.

Itulah tempat-tempat yang menarik dikunjungi yang ada dikota makassar, semoga bermanfaat buat teman-teman semua yang belum mengenal tempat tersebut.

Sekian dan terima kasih


Baca SelengkapnyaObyek Wisata Yang Ada Di Kota Makassar

Jumat, 05 Juli 2013

Pemandian Alam Air Panas Lejja : Kabupaten Soppeng

:: Berwisata sambil menikmati kehangatan air panas alami langsung dari sumbernya ::

Pemandian Alam air Panas Lejja
Kabupaten Watan Soppeng yang berjarak 200 km di utara kota Makassar menyimpan obyek wisata yang tidak kalah menariknya dengan obyek wisata lainnya di sekitar kota Makassar. Kabupaten Soppeng ini mendapat julukan Kota Kalong karena di kota banyak terdapat ribuan kelelawar bergelantungan di pohon yang berada di kanan kiri jalan kota ini. Ribuan kelelawar tersebut sudah menjadi icon kota ini dan merupakan keunikan tersendiri bagi Watan soppeng. 


Soppeng Kota Kalong
Sejak dahulu kelelawar dalam jumlah banyak telah menghuni kota Watan soppeng dan uniknya mereka hanya mau berdiam / bergelantungan pada pepohonan yang ada di pusat kota. Menjelang malam hari kelelawar-kelelawar ini akan beterbangan mencari makanan di pegunungan dan kembali pada pagi harinya. Konon menurut legenda setempat apabila kelelawar-kelelawar tersebut telah meninggalkan kota Watan soppeng merupakan pertanda akan datangnya musibah. 

Di Kota Kalong ini terdapat wisata air panas dengan nama Pemandian Alam Air Panas Lejja. Pemandian Alam Air Panas Lejja berada di kawasan hutan lindung berbukit dengan panorama yang indah di Desa Bulu, Kecamatan Marioriawa, 44 km utara Kota Watansopeng yang merupakan ibukota Kabupaten Watan soppeng. Di tempat ini memiliki sumber air panas dengan suhu mencapai 60 derajat yang di percaya bisa menyembuhkan gatal-gatal dan rematik. Pemandian ini merupakan objek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Menuju ke arah pemandian air panas Lejja, kamu akan melalui jalan yang berliku, terjal dan suasana khas perbukitan. Pemandian air panas Lejja berada di dalam hutan lindung yang berbukit . Ada baiknya jika kamu ingin berkunjung ke obyek wisata ini menggunakan kendaraan yang remnya bekerja dengan baik walaupun jalanan menuju obyek wisata ini sudah mulus namun harus tetap berhati-hati mengingat kondisi jalannya yang menanjak namun sesekali juga menukik.

Setelah melewati jalanan sempit yang berlekuk, kamu akan sampai di lokasi pemandian air panas Lejja. Untuk dapat memasuki obyek wisata ini kamu diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000/orang untuk dewasa dan Rp. 3.500/orang untuk anak-anak. Dari pintu gerbang, kamu bisa menggunakan kendaran atau berjalan kaki menuruni tangga untuk mencapai lokasi kolam pemandian air panas di sini. Tak usah khawatir kepanasan untuk berjalan kaki menuruni tangga karena terdapat pepohonan besar yang memberikan keteduhan.

Panorama di kolam pemandian air panasnya pun terlihat indah, sejuk dan nyaman yang akan membuatmu betah berlama-lama di sini. Kamu juga bisa melihat secara langsung sumber mata air panas alami di obyek wisata ini. Melewati barisan aula, kolam besar dan kecil, menuruni tangga ke arah kolam dan menaiki tangga buatan, lalu kamu akan melihat sumber mata air panas alaminya. Di bebatuan di sisi aliran air panas tersebut terdapat banyak sesaji yang diletakkan oleh orang-orang yang mempercayai keberadaan sumber air panas tersebut mempunyai berbagai khasiat. Di pepohonan sekitar sumber air panas ini pun terdapat berbagai botol dan plastik yang bergelantungan. Banyak pengunjung di sini yang mempercayai dengan menggantungkan botol atau plastik di dekat sumber air panas Lejja maka keinginan mereka akan terkabul. Jika keinginan mereka telah terkabul maka mereka akan kembali ke tempat ini untuk melepaskan ikatan botol atau plastik yang mereka gantungkan dan juga sebagai simbol pengikatan hubungan pasangan sejoli yang datang berkunjung ke tempat ini

Sumber Air Panas Lejja
Pemandian air panas Lejja memang terkenal mempunyai air dengan kandungan belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit gatal-gatal ataupun rematik. Di kawasan obyek wisata ini terdapat lima jenis kolam yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan tingkatan suhu air yang berbeda-beda :

Kolam pertama merupakan kolam berisi air panas dengan suhu mencapai sekitar 60° Celcius. Telur yang dicelupkan di kolam ini pun bisa menjadi setengah matang.

- Kolam kedua merupakan kolam dangkal yang berisi air hangat. Biasanya banyak dipakai oleh anak-anak atau bagi pengunjung yang belum mahir berenang.

Jenis Kolam Di Lejja
- Kolam ketiga juga berisi air hangat tapi mempunyai kedalaman sebatas leher orang dewasa. Tersedia penyewaan pelampung bagi pengunjung yang belum mahir berenang.

- Kolam keempat berisi air dengan suhu normal dan hanya diperuntukkan untuk orang dewasa saja.

- Kolam kelima berada di sebelah timur dan dilengkapi papan loncatan. Biasanya hanya digunakan pada saat banyak pengunjung saja.

Jenis Kolam Di Lejja
Untuk bersantai, kamu bisa menyewa gazebo dengan tarif sewa Rp. 50.000 per dua jam. Jika belum puas berada di tempat yang hijau, asri, sejuk dan alami ini, kamu bisa menyewa villa yang berada di dalam kawasan obyek wisata ini. Villa di sini berbentuk seperti rumah panggung dengan tarif sewa Rp. 250.000 per 12 jam untuk villa berukuran sedang dan Rp. 500.000 per 12 jam untuk villa berukuran besar. Namun harap diingat ya, jika berencana menginap di villa ini usahakan memesan seminggu sebelumnya karena penginapan di lokasi ini sering penuh terutama saat weekend atau hari libur. Bahkan banyak pula pengunjung yang menyewa villa ini lebih dari sehari.

Fasilitas lain yang terdapat di pemandian air panas Lejja antara lain kamar mandi, air bersih, listrik, lapangan tenis dan baruga wisata sebagai tempat pertemuan dengan daya tampung mencapai 300 orang. Cukup lengkap 'kan? Jadi tak ada ruginya mengunjungi pemandian air panas Lejja karena kamu bisa menikmati panorama yang indah dan sejuk, berendam menikmati kehangatan air alam yang membuat rileks.

Sekian untuk info saya mengenai Objek Wisata Pemandian Alam Air Panas lejja yang berada di kampung halaman saya yaitu tepatnya di kabupaten Watan Soppeng. Buat teman-teman yang belum ke lejja cobalah untuk berlibur di pemandian Lejja, saya harap kalian sangat menikmati!

Semoga bermanfaat..
SALAM PLUR


Baca SelengkapnyaPemandian Alam Air Panas Lejja : Kabupaten Soppeng

Minggu, 23 Juni 2013

Objek Wisata Di Kabupaten Tana Toraja

Pallawa

Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari, yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan yang berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 Km ke arah utara dari Rantepao.

Londa

Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Londa terletak de Desa Sendan Uai, Kecamatan Sanggalai, sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepao, Tana Toraja.


Ke'te Kesu

Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.

Batu Tumonga

Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan Rantepao dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sesean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.




Lemo

Lemo merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu. Bukit ini dinamakan Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau). Di bukit ini terdapat sekitar 75 lubang kuburan dan tiap lubangnya merupakan kuburan satu keluarga dengan ukuran 3 X 5 M. Untuk membuat lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp. 30 juta. Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Kuburan Batu Lemo ini terletak di sebelah utara Makale, Kabupaten Tana Toraja.

Kuburan Bayi Kambira

Di kuburan ini, bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang yang dibuat di pohon Tarra’. Bayi ini dianggap masih masih suci. Pohon Tarra’ dipilih sebagai tempat penguburan bayi, karena pohon ini memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu. Dengan menguburkan di pohon ini, orang-orang Toraja menganggap bayi ini seperti dikembalikan ke rahim ibunya dan mereka berharap pengembalian bayi ini ke rahim ibunya akan menyelamatkan bayi-bayi yang akan lahir kemudian.
Pohon Tarra' memiliki diameter sekitar 80 - 100 cm dan lubang yang dipakai untuk menguburkan bayi ditutup ijuk dari pohon enau. Pemakaman seperti ini dilakukan oleh orang toraja pengikut ajaran ajaran kepercayaan kepada leluhur. Upacara penguburan ini dilaksanakan secara sederhana dan bayi yang dikuburkan tidak dibungkus dengan kain, sehingga bayi seperti masih berada dirahim ibunya.
Kuburan ini terletak didesa kambira, tidak jauh dari Makale,Tana Toraja.

Arung Jeram Sungai Sa'dan

Sungai Sa’dan memiliki panjang sekitar 182 km dan lebar rata-rata 80 meter serta memiliki anak sungai sebanyak 294. Di sepanjang Sungai ini terdapat beberapa jeram dengan tingkat kesulitan yang berbeda, seperti jeram Puru’ dengan kategori tingkat kesulitan III; jeram Pembuangan Seba dengan kategori tingkat kesulitan IV, yaitu permukaan air di pinggir sungai yang lebar dan tiba-tiba menyempit dengan cepat; jeram Fitri dengan kategori tingkat kesulitan V, yaitu berupa patahan dan arus sungai yang menabrak batu besar yang dapat menyebabkan perahu menempel di batu dan terjebak diantaranya. Selain itu, topografi daerah ini juga sangat menarik dengan keindahan alam dan udara yang sejuk di sepanjang perjalanan.
Lokasi Sungai Sa’dan ini dimulai dari jembatan gantung di Desa Buah Kayu kabupaten Tana Toraja dan berakhir di jembatan Pappi Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Upacara Adat Rambu Solo

Rambu Solo dalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan. Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara ini digenapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang “sakit” atau “lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan minuman bahkan selalu diajak berbicara.

Puncak dari upacara Rambu solo ini dilaksanakan disebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual, seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan ornament dari benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, dan proses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Selain itu, dalam upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau, kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih, dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.

Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat Tana Toraja. Kerbau yang akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapi kerbau bule “Tedong Bonga” yang harganya berkisar antara 10 – 50 juta per ekornya.

Upacara adat ini biasanya dilaksanakan di Kampung Bonoran, Desa Ke’te’ Kesu’, Kecamatan Kesu’, Tana Toraja. ( Sumber : http://www.sulsel.go.id )

(::) Kawasan Wisata Pangopango Di Tana Toraja Mulai Dibuka Untuk Umum (::)


Sindonews.com - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja mulai membuka kawasan wisata alam Pango-pango kepada masyarakat umum. 

"Masyarakat umum sudah bebas mengunjungi objek wisata alam Pango-pango. Untuk sementara, pengunjung digratiskan masuk berwisata di Pango-pango," ujar Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung di Makale, Jumat (22/3/2013).

Dikatakan Theofilus, Pango-pango yang terletak di kecamatan Makale Selatan salah satu objek wisata alam baru yang dikembangkan menjadi objek wisata unggulan di Tana Toraja. 

Wisatawan yang berkunjung ke Pango-pango bisa menikmati keindahan alam dan sejuknya udara pegunungan. Tidak hanya itu, wisatawan akan dimanjakan dengan rimbunnya hutan pinus yang masih "perawan" dan hamparan pegunungan yang mengelilingi kawasan wisata Pangopango.

Dipuncak Pangopango  yang berada pada ketinggian 1.643 meter dari permukaan laut, wisatawan bisa melihat jelas seluruh wajah kota Makale, hingga kabupaten Toraja Utara.

Bahkan, pemkab Tana Toraja berencana membangun sebuah menara ketinggian 30 meter di atas puncak agar pengunjung bisa melihat wajah kota Pare-pare dengan menggunakan teropong.

Ditengah-tengahnya terdapat sebuah gasebo tempat wisatawan beristirahat melepas lelah sambil menikmati indahnya panorama alam pegunungan. Akses jalan menuju Pangopango juga sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Sejuknya udara pegunungan dan keindahan alam yang luar biasa indahnya siap menyambut setiap wisatawan yang datang berwisata ke Pango-pango," kata Theofilus.

Selain potensi alam, Pangopango juga menawarkan wisata agro. Tanaman yang tumbuh di sekitarnya seperti buah-buahan dan sayur mayur menambah daya tarik tempat wisata itu.

Pengunjung bisa melihat langsung  proses pembibitan, penanaman hingga proses pemetikan. Pangopango sebagai kawasan wisata agro diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan pendapatan daerah.

"Wisatawan juga bisa langsung membeli buah-buahan dan sayur mayur kepada masyarakat setempat dengan cara memetik langsung di kebun di kawasan wisata angro Pangopango," kata Theofilis.

Meski sudah dibuka untuk umum, Pemkab Tana Toraja masih terus membenahi fasilitas kawasan wisata alam dan wisata agro Pangopango guna lebih memikat wisatawan domestik dan mancanegara datang berkunjung ke Pangopango. Saat ini yang dilakukan pemerintah bagaimana mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke kawasan wisata Pangopango.

Semakin banyak wisatawan datang, Pangopango akan makin terkenal. Setiap orang yang datang akan bercerita pengalamannya selama berada di Pangopango kepada orang lain. Cerita itu salah satu media promosi yang diyakini makin membuat orang penasaran untuk datang ke sana.

"Saya optimistis, Pangopango akan menjadi objek wisata unggulan di Toraja. Saya juga memprediksi, dalam beberapa tahun ke depan akan ada event spektakuler dilaksanakan di kawasan wisata alam dan kawasan wisata agro Pangopango" optimistis Theofilus.

Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi menyatakan Pangopango dijadikan kawasan objek wisata baru merupakan terobosan spektakuler yang dilakukan pemkab Tana Toraja dalam upaya meningkatkan pariwisata daerah.

"DPRD mendukung setiap upaya pemerintah dalam memajukan pariwisata daerah. Termasuk mengembangkan potensi daerah menjadi objek wisata baru," tandas Legislator Partai Golkar itu.

:: Sekian 
Itulah info saya mengenai Objek Wisata Di Kabupaten Tana Toraja, buat teman-teman yang belum kesana cobalah untuk berlibur di Toraja. Objek wisata Pangopango baru-baru di buka ches!

SALAM PLUR


Baca SelengkapnyaObjek Wisata Di Kabupaten Tana Toraja

Social Media

Photoshop Manipulasi Koleksi Tas Dan Souvenir Minasa Upa - by andi fiqran | Copyright of Stimlash : Tutorial Photoshop, Tips Dan Trik.
Widget by : andi fiqran